Kegiatan pelatihan manajerial Bimbel Nurul Fikri resmi diselenggarakan pada 17–18 November 2025 bertempat di Sofyan Hotel Soepomo Tebet, Jakarta. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya lembaga dalam memperkuat kompetensi manajerial para pemimpin unit yang akan memegang peran strategis di lingkungan kerja.
Pelatihan ini menjadi tindak lanjut dari rangkaian asesmen pelatihan manajerial yang sebelumnya dilaksanakan pada 2 Oktober 2025. Hasil asesmen tersebut menjadi dasar pemetaan kebutuhan peningkatan kompetensi bagi para manajer Bimbel Nurul Fikri, sehingga materi yang diberikan dapat lebih terarah dan efektif.
Selain itu, kegiatan pelatihan ini juga bertepatan dengan proses restrukturisasi jabatan yang dilakukan pada 3 November 2025. Dalam restrukturisasi tersebut, sejumlah manajer baru resmi ditetapkan, sehingga program ini sekaligus menjadi bekal penting sebelum mereka mengemban amanah baru yang diberikan oleh lembaga.
Pelatihan berlangsung selama dua hari dengan skema empat grup peserta yang dibagi untuk mengikuti sesi secara bergiliran. Format ini dirancang agar pembelajaran lebih interaktif dan setiap peserta mendapatkan kesempatan lebih luas untuk berdiskusi dan mempraktikkan materi yang diberikan.
Fokus utama pelatihan ini adalah penguatan kompetensi manajerial, khususnya pada aspek coaching & development. Kompetensi ini dianggap krusial bagi setiap manajer agar mampu membimbing anggota timnya dengan pendekatan yang efektif, humanis, dan berorientasi pada tujuan lembaga.
Melalui peningkatan kemampuan coaching, para manajer diharapkan dapat memberikan instruksi, arahan, dan pembagian tugas secara lebih optimal. Dengan demikian, setiap anggota tim memiliki pemahaman yang jelas terkait tanggung jawab dan target yang harus dicapai.
Dalam penyelenggaraannya, Bimbel Nurul Fikri bekerja sama dengan mitra usaha Skolla EdTech. Skolla berperan dalam penyediaan pelatih profesional serta menyusun mekanisme kegiatan pelatihan agar sesuai dengan standar pengembangan kompetensi yang berlaku.
Metode pembelajaran yang diterapkan mencakup pemaparan materi, diskusi kelompok, serta simulasi coaching yang memungkinkan para peserta berlatih langsung melalui studi kasus. Hal ini diharapkan memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih aplikatif dan mudah diterapkan di lingkungan kerja.
Penyelenggara menyampaikan pesan kepada seluruh peserta agar pelatihan ini dapat benar-benar dimanfaatkan untuk peningkatan kompetensi masing-masing. Penguatan kemampuan manajerial dinilai sebagai kunci untuk menghadapi dinamika pekerjaan yang semakin kompleks.
Ke depan, lembaga berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Pelatihan manajerial ini menjadi salah satu komitmen Bimbel Nurul Fikri dalam memastikan kualitas kepemimpinan yang profesional, adaptif, dan mampu membawa perubahan positif bagi lembaga.